Friday, 5 February 2016

Gowes Tanjakan Demit

GOWES TANJAKAN DEMIT
Sabtu, 18 September 2015 Start dari Puri Artha Bojonggede jam 06.15 janjian bertemu dengan Om Dokter Hidajat jam 07.00 di MC.D Paledang. Setelah dua kali saya berusaha mencari tanjakan Demit tidak ketemu, akhirnya om dokter bersedia mengantarkan saya ke salah satu tanjakan fenomenal di kawasan Bogor ini. Mengapa Fenomenal? Karena tanjakan Demit ini memiliki sudut kemiringan yang curam dibandingkan dengan tanjakan-tanjakan lainnya yang ada di Bogor. Menurut beliau, tanjakan seperti ini hanya ada di Demit/Sengked dan Paseban (daerah Megamendung).
Sekitar 07.10 saya sampai di MC.D Paledang, delay 10 menit dari jadwal yang di rencanakan. Bertemu beliau langsung lanjut gowes melewati Jl. Paledang, meski baru jam 7-an tetapi jl.Panaragan padat karena banyak angkot yang mengetem. Lepas dari kemacetan, mulai pemanasan di tanjakan pertigaan Gunung Batu, belok kiri ke arah Ciomas sampai bertemu lampu merah ambil ke kanan menuju Pintu Ledeng.
Jalan pintu Ledeng di lalui dengan kecepatan konstan 14-15km/jam di tengah hiruk pikuknya motor yang memulai aktivitas. Setelah menyusuri gang, sampailah di jalan menuju tanjakan Demit yang terkenal ini. Tetapi jika kita menanyakan tanjakan Demit ke tukang ojek, kayanya mereka tidak pernah tahu kecuali tukang ojeknya merangkap goweser. Orang-orang di sekitar sini tidak mengenal nama tanjakannya tetapi mengenal daerahnya dengan sebutan Sengked.
Jalan aspal rusak berbatu menyambut kami dengan bonus turunan, sampai melewati jembatan aspal mulai bagus kembali dan dari sinilah awal tanjakan tersebut.
Jalan dibelakang Perumahan Alam Tirta
Jembatan tanda dimulainya tanjakan the meat
Ambil ancang-ancang untuk nanjak
Saya mulai menyisakan satu gigi terkecil untuk senjata pamungkas nanti di atas Tetapi belum sampai titik klimaks, di pertengan jalan saya sudah memakai jurus pamungkas saya dan berhenti sejenak untuk menurunkan detak jantung. Lanjut kembali, dan melihat om dr. didepan saya dengan konstan terus mendaki tanjakan yang semakin lama semakin curam. Menjelang belokan terakhir, om dr. berhenti, dan bersiap-siap mengambil foto saya, saya melewati beliau yang terus memberikan semangat agar finish sampai ujung tanjakan, tetapi menjelang ujung tanjakan saya pun harus merasakan pahitnya tanjakan ini. Om dr. sudah beberapa kali menaklukan tanjakan ini, tapi kali ini rupanya beliau sengaja turun untuk mengambil gambar saya, trims a lot om.
Foto dari atas tanjakan
Genjottt terusss....
Hajaarrr bLLehhh........
Hufffss........
Sepedanya kecapean nanjak
Rute menuju tanjakan Demit, selain Pintu Ledeng bisa juga melalui depan Waterboom Zam-Zam Tirta, melewati depan Zam-zam Tirta terus lurus ke perumahan ALam Tirta Lestari, habis perumahan akan ketemu jalan aspal, ambil kiri, tinggal lurus saja nanti akan ketemu jembatan. Setelah itu siap-siap saja.....
Di ujung tanjakan kami beristirahat, karena warung belum buka terpaksa duduk dipinggir jalan saja sampai detak jantung normal kembali. Setelah melewati tanjakan ini, kami belok kiri untuk menuju jalan pintu Ledeng kembali, karena jam masih menunjukan pukul 09.00 kami mampir ke KKR makan Lontong sayur dan es kepala muda. Sekitar Jam 10.00 kami balik dan berpisah di depan mall BTM. Terimaksih om dr.hi yang telah menjadi fotografer dadakan..hehe.. Sampai di rumah jam 11.00 setelah menempuh jarak 38,90 Km PP. Alhamdulillah...

1 comment:

  1. wah bener om, saya ketemu nih tanjakan beneran demit

    ReplyDelete

GOWES CIORAY-SUKAMAKMUR

CIORAY-SUKAMAKMUR Senin 28 Pebuari 2022 bertepatan dengan hari libur Isra Miraj gowes dengan tujuan Cioray Sukamakmur. Setelah membaca berit...