Tuesday 27 December 2016

Gowes Gunung Batu

Gowes Telolet ke Gunung Batu. Gunung Batu merupakan sebuah Gunung yang terletak di Desa Sukaharja Kecamatan Sukamakmur Bogor yang memiliki ketinggian 875 Mdpl. Meskipun secara administratif gunung batu masuk dalam wilayah kab Bogor tetapi orang lebih mengenal sebagai Gunung Batu Jonggol. Tema telolet dipilih karena fenomena bus telolet yang sedang hits dihampir penjuru dunia #twitter. Sampe-sampe Donald Trum aja, presiden amrik yang baru kepilih bingung What is om telolet om?? Gak pernah maen ke Jawa sih om yang satu entu.
Senin 26 Desember 2016 berangkat dari rumah di Bojonggede sekitar jam 09.30 dengan cuaca yang panas. Sampai di Harris Hotel Sentul stok minum sudah habis langsung mampir di alfamart, beli Aqua, Pocari dan Ultra kacang ijo. Sampai di SDN Cibadak 01 sekitar pkl 13.00. Mampir dulu di warung Sop Iga seberang Mesjid. Inilah menu yang paling di idam-idamkan kalau gowes lewat jalur ini. Tanpa terasa 1 piring nasi sudah habis dilahab, lanjut sendokan piring ke-2 ditemani tahu dan tempe goreng. Perut sudah kenyang, jam 13.24 langsung lanjut kembali. Sampai di pasar Sukamakmur jam 13.42, kemudian Sholat Zuhur sekitar jam 14.00 di mushola tempat biasa. Sampai di pertigaan petunjuk papan nama, sekitar jam 15.00 kurang. Berhenti dulu di pos sambil menikmati kerupuk sisa makan di warung Sop tadi. Setelah makan kerupuk, tenaga terasa bertambah semangat gowes timbul kembali. Awal-awal saja menikmati turunan, beberapa ratus meter kemudian ketemu juga yang namanya tanjakan. Lha iyalah, masa ke gunung gak nanjak. Gunung yang lain yg gak nanjak mah. Jika dibandingkan dengan tanjakan menuju Curug Ciherang, tanjakan Gunung Batu bisa dikatakan lebih bersahabat untuk tipe dengkul macem saya. Setelah gowes selama kurang lebih 1 jam, sampai juga di Gunung Batu. Minta tolong sama ibu-ibu untuk di fotoin.
Berhenti di warung depan pintu masuk pesan kelapa muda. Maknyuusss bener... kepala yang tadinya banyak bintang-bintang berganti dengan rembulan, padahal masih sore ya. Jam 16.15 pamit pulang sama akang penjaga warung. Untuk trekking nanjak ke puncak Gunung Batu menurut keterangan si akang membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.. Olalah...next time aja deh klo gitu. Turunan 4 km dilahap dengan cepat, bahkan kalau ada turunan 50 km juga bakalan di babat habis. Sayang setelah 4 km jalannya menjadi turun naik gak karuan, bikin perut yang kenyang jadi mules-mules kaya habis makan sambel.
Rute pulang melalui jalan Tajur Fisabilillah Pasar Citeurep dengan menggunakan lampu yang sudah disiapkan. Sampai di citeurep beli minum yang banyak kemudian isi perut dengan pecel lele. Sampai dirumah sekitar pukul 21.00 lebih dikit dengan total jarak 92 km.
Alhamdullilah gowes telolet berlangsung dengan tolelot....

Sunday 4 December 2016

Gowes Sukamakmur jilid 2 Kota Bunga

Gowes Sukamakmur jilid II ,Bojonggede-Sukamakmur Kotabunga Puncak. Sabtu 19 November 2016 merupakan gowes untuk yang ke dua kalinya menyambangi puncak pinus. Tapi kali ini saya berencana untuk lanjut sampai warung Mang Ade Puncak. Pukul 09.14 mulai gowes dari rumah di kawasan Bojonggede melalui rute Sentul-Karang Tengah. Rute Karang Tengah ini sudah terkenal akan tanjakan-tanjakannya yang super asoy, jaraknya lebih pendek dibandingkan jika kita melalui Citeurep, maka saya memilih jalur ini. Chek point pertama di jembatan pertama, jalanannya sudah di aspal halus, jembatan lama sudah tidak ada lagi disamping jembatan baru, tetapi cat nya masih berwarna kuning.
Lewat jembatan pertama, tanjakan foto session yang jalannya sudah hancur lebur sebelumnya juga sudah mulus, sehingga cukup membantu dalam nanjak. Selepas Leuwi Hejo sampai di jembatan ke-2. Jembatan kali Cileungsi. Waktu sudah menunjukan jam 12.15, sudah waktunya makan siang. Istirahat dulu di warung jembatan. Seperti biasa pesan indomie plus teh manis sebagai bekal nanjak sampai SDN Cibadak. Sampai di SDN Cibadak sekitar jam 13.00, di tengah terik matahari yang menyengat. Jika lewat pasar Citeurep sampai SDN Cibadak biasanya bisa di tempuh dalam waktu 3 jam, tetapi kali ini saya tempuh selama 4 jam melewati karang tengah. Jarak lebih pendek tetapi waktu tempuh jadi lebih lama..hadeuh...Jangan-jangan karena faktor dengkul yang sudah teklok kali ya..haha
Setelah rolling selama 1 jam, sampai di pasar suka makmur. Istirahat makan siang, pesan Sop Iga plus teh tawar hangat untuk tenaga menghadapi tanjakan tembok. Sop iga disini dagingnya sedikit agak keras jika dibandingkan dengan Sop Iga di warung samping SDN Cibadak, sayang tadi sudah kemasukan indomie duluan sehingga tidak mampir. Lanjut kembali melahap menu rolling sampai sampai di papan petunjuk puncak pinus 4 Km. Di tengah perjalanan mampir dulu di Mushola menuaikan kewajiban.
Di Mushola ngobrol ngalor-ngidul dengan Pak Haji. Beliau asli orang Sukamakmur, bercerita kalau jalanan sukamakmur ini dahulu merupakan jalan setapak, motor pun tidak bisa lewat karena ada bagian-bagian jalan yang tidak bisa dilalui oleh motor. Jika berbelanja atau menjual hasil kebun harus di panggul atau dipikul. Hebat-hebat perjuangan orang zaman dulu, bisa survive dengan keadaan yang ada. Harga tanah di pinggir jalan sukamakmur sekrang ini menurut pak haji berkisar 150 ribu/m2, barangkali ada yang mau invest..monggo..hehe..mumpung masih murah.
Setelah cukup lama ngobrol, lanjut kembali sampai di pertigaan papan petunjuk sudah terdengar azan Ashar. Nanjak 4 km sampai Curug Ciherang menghabiskan waktu selama 2 jam..hadeuh..fisik ternyata tidak ada peningkatan dari sebelumnya. Tepat jam setengah 6 sore smpai di warung depan papan nama puncak pinus, foto-foto sebntar mendadak hujan lebat. Semakin ditunggu semakin lebat dan cuaca dalam beberapa menit saja berubah drastis menjadi gelap. Hingga pukul 19.00 hujan pun tak kunjung reda, ngobrol2 dengan si aa anak penjaga warung, jalur ke Kota Bunga masih menanjak melewati hutan pinus yang sepi dan gelap setelah itu ketemu kampung arca jalanan hancur dan juga tidak ada rumah, kalau gowes seorang diri menurut dia cukup beresiko. Sedangkan jika saya balik melewati Citereup pun, akan memakan waktu sekitar 4-5 jam, sedangkan senter untuk penerangan saya bisa bertahan selama 2 jam. Kondisi dilema seperti lagu Cerrybel benar-benar saya hadapi sekarang. Akhirnya saya mencari jalan tengah untuk mencari penginapan untuk bermalam. Si Aa warung bersedia mengantarkan ke penginapan yang murah. Penginapannya ternyata disamping tempat karaoke, semakin dilema aja nih kondisi...
Minggu Pukul 6 kurang dikit saya melanjutkan perjalanan kembali dari penginapan setelah sebelumny berpamitan dulu dengan si teteh warung depan penginapan. Memasuki pohon pinus dengan udara pagi yang masih segar seperti terapi oksigen murni bagi tubuh. Lewat Curug Cipamingkis foto dulu di depannya. Nanjak kembali melewati hutan pinus sejauh kurang lebih 4km dengan disuguhi pemandangan yang indah dan udara yang segar. Memasuki kampung Arca, rumah2nya mirip seperti rumah plasma di kebanyakan perkebunan, jalanannya banyak titik-titik yang berlumpur. Mungkin ini yang dimaksud oleh si aa warung, kalu hujan lumpurnya turun sampai se betis hingga motor pun susah lewat. Jarak sekitar 7km treknya masih turun naik seperti menyebrang dari lembah satu ke lembah lainnya. Vegetasinya menjadi perkebunan tanaman budidaya yang diusahakan oleh masyarakat lokal. Setelah menumpuh sekitar 11km dari puncak pinus, setelah melewati SMPN 3 Cipanas, jalannya mulai diaspal cukup halus dengan jalur yang lebih banyak turun. Setelah 2 jam nyetir sepeda, akhirnya sampai di jln.Hanjawar kota bunga, disamping kiri Indomaret dan disamping kanan Alfamart. Saya pilih yang tengah-tengah saja..karena di tengah ada tukang lontong sayur..hehe
Jam setengah 9 lanjut kembali, buka google map, jarak ke warung mang ade sekitar 7,3km dengan kontur yang 99 persen nanjak,0,1 persen datar, 0 persen turunan..heehe.. Tanjakan Ciloto demikian para goweser menyebut tanjakan ini, jaraknya sekitar 4.5 km elevasinya tidak begitu curam tetapi berat dilalui. Baru melahap 2km saya beristirhat dulu diwarung dengan balai-balai tak bertuan. Tidak lama kemudian lewat beberapa goweser dengan jersey Godabike. Sesuai dengan namanya, sepertinya sangat menggoda untuk di ikuti. Kemudian saya mengikuti salah satu goweser itu, dengan kecepatan konstan sekitar 5-6 km/jam saya terus ikuti dari belakang hingga samapai di warung mang ade sekitar jam 10.30.
Langsung saja comot pisang dan pesan teh manis untuk menemani sop iga. Kayanya pulang-pulang harus cek kolesterol nih karena 2 hari berturut-turut di hajar sop iga. Setelah foto-foto lanjut pulang dengan membawa oleh2 kolesterol di badan..hehe.. sampai di rumah tepat pukul 13.00 dengan total jarak 117 km. Alhamdulillah.

GOWES CIORAY-SUKAMAKMUR

CIORAY-SUKAMAKMUR Senin 28 Pebuari 2022 bertepatan dengan hari libur Isra Miraj gowes dengan tujuan Cioray Sukamakmur. Setelah membaca berit...