Monday, 15 September 2014
GOWES BOJONGGEDE CURUG NANGKA
Tanggal 7 Juni 2014 Gowes saturday kali ini dijalani dengan seorang diri,jam 8 teng dimulai lah start gowes dari rumah di kawasan Bojongnggede(kalau orang di kereta biasanya menyebutnya Bojongkenyot) ke Curug Nangka. Sebelum berangkat foto dulu Spidometer supaya tahu berapa jauh jarak yang telah ditempuh.
Spidometer menunjukan angka 1180, sengaja angkanya tidak direset sama saya, karena saya sendiri tidak tahu cara me-reset nya,,haha..Ini adalah gowes lanjutan dimana minggu sebelumnya saya gowes hanya sampai the Jungle. Maka kali ini setelah The Jungle langsung bablas ke Curug Nangka. Di mulai dari Jl. Raya Bojonggede terus menyusuri Jl.Raya Cilebut kemudian melewati pintu rel kereta api Kebon Pedes dan tidak lama kemudian sampai di depan Kantor Pos Kebun Raya Jl.IR.H Djuanda. Waktu menunjukan pukul 08.30, lumayanlah 30 menit gowes sudah sampai Bogor,not bad. Lanjut turun memasuki Jl. Empang kemudian belok kiri yang langsung disambut dengan tanjakan yang merupakan pemanasan sebelum memasuki BNR. Sampai di BNR terus naik ke arah The Jungle kemudian lurus melewati Resto Rumah Air ketika sampai di Jungle Fest belok kiri dan langsung disambut tanjakan halus sampai ke Cunang. Ketemu Alfamart. langsung deh pitstop dulu, beli pocari dan aqua buat stock di jalan. Karena belum pernah ke Cunang lewat marih, terpaksa GGS dulu ke penduduk lokal arah Cunang. Diarahkan untuk Belok kanan terus hingga nanti mentok di Jalan yang dari arah Ciapus lalu belok kanan.
WOow.. setelah terhubung dengan Jl raya ciapus ini, tanjakannya semakin menggoda, sehingga beberapa kali saya berhenti untuk isi air.
Menjelang pura jagattrya, saya berhenti dipinggir lapangan bola, kemudian minta tolong sama akang yang sedang mencari rumput untuk diambil di shoot.
Setelah menempuh perjalanan 2,5jam sampailah saya di pintu gerbang Curug Nangka, dan tidak lupa meminta tolong sama Bapak Penjaga Loket untuk minta di jepret. Trims bapa penjaga, jasa mu selalu ku kenang..
Karena tidak mampu membayar tiket, gowesman tidak masuk ke dalam area wisata Curug,dan hanya sampai di pintu gerbang saja. Waktu menunjukan jam 11.30 tepat dan spidometer mencatat 1209. Ini artinya jarak yang sudah ditempuh sejauh 29 Km.
Setelah cium tangan bolak-balik macam eyang subur ke penjaga loket, saya pun pamit izin meneruskan perjalanan untuk pulang. Rute pulang dipilih melewati Jl.Raya Ciapus turun terus sampai ketemu JL. Empang, jadi tidak melalui BNR lagi. 30 Menit tanpa menggowes, saya sudah sampai di depan Kebun Raya. Karena perut sudah mulai mengeluarkan suara-suara sumbang,gowesman mampir dulu di warung Soto Surabaya. Letaknya di sebrang depan Hotel Salak,persis dipintu masuk Kantor Kejaksaan. Soto ini menurut saya lebih enak dari versi asli nya ketika saya makan di kota Surabaya. Bumbu karinya tidak begitu kental dan suir suir kulit ayam kering menjadi hal yang di tunggu-tunggu saat di kunyah.
Setelah membayar 10ribu untuk satu porsi, tenaga terisi kembali dan jam 13.00 sudah tiba kembali di rumah. Mengutip kata-kata pesulap Damian..SEMPURNA!!! Alhamdulillah....
Sunday, 13 April 2014
UP GRADE POLYGON PREMIER 2.0
UP GRADE SI POPI(POLYGON PREMIER 2.0)
Setelah beberapa bulan menggowes si Popi( pangilan sayang kepada sepeda ane), mulai kewalahan juga saat menemui tanjakan. Popi yang hanya memiliki 7 speed altus terasa amat berat saat melibas tanjakan. Di tambah rute gowes yang semakin hari semakin jauh, dirasa sangaat diperlukan penambahan speed untuk efisiensi tenaga.
Berikut hal-hal yang di up grade:
RD : RD Altus diganti menjadi Deore 10 speed
Chain : Menjadi Deore 10 speed
Sproket : Menjadi Deore
FD : FD Tourney menjadi Deore
Shifter : Tourney menjadi SLX
Hub : Hub Polygon menjadi Novatec 4 Bearing
Crank : Mendaji Deore
Fork : XCT menjadi Suntour XCR
Brake : V Brake menjadi Bengal 606 Mekanis Brake
Handgrip : Polygon menjadi Velo
Saddle : SR Free Way
Rim : Folker AM33
Pedal : Wellgo
Setelah di up grade memang begitu terasa ketika menghadapi tanjakan-tanjakan curam, gowesan menjadi lebih enteng ketika speed masih 7. Hal ini juga berpengaruh terhadap efesiensi kayuhan, dimana tenaga yang dikeluarkan lebih efisien dibanding sebelumnya. Up grade memang dibutuhkan ketika rute yang kita lalui juga semakin bertambah berat. Saddle bawaan si popi memang terbilang cukup keras bagi pantat saya, karena meskipun telah dibiasakan dipakai berminggu-minggu tetapi rasa sakit bokong tidak juga hilang.SR free way selama ini saya rasakan sangat nyaman, gowes 60 km tidak terasa sakit dipantat. Memakai pedal bawaan si POpi beberapa bulan saya sering mengalami slip saat menggowes, ditambah bunyi berdecit yang di dalam pedal, menjadi salah satu alasan untuk mengganti pedal bawaan. Pedal Wellgo menurut saya dibandingkan pedal bawaan sangat jauh berbeda. Lebih sedikit agak lebar, sehingga nyaman untuk menggowes dan tidak akan mengalami slip ketika menggowes.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mendapatkan kenyamanan,diperlukan juga pengeluaran tambahan.
Yang terakhir adalah up grade dengkul. Untuk yang satu ini tidak bisa dibeli ditoko manapun tetapi harus dilatih setiap hari.
so..keep gowesing,to healty life.
Subscribe to:
Posts (Atom)
GOWES CIORAY-SUKAMAKMUR
CIORAY-SUKAMAKMUR Senin 28 Pebuari 2022 bertepatan dengan hari libur Isra Miraj gowes dengan tujuan Cioray Sukamakmur. Setelah membaca berit...
-
30 Tanjakan Miring di Bogor Bagi goweser yang tidak suka travelling tetapi hobbynya nanjak mungkin ini bisa menjadi referensi untuk mengh...
-
Minggu 13 September 2015, gowes September Ceria menuju Curug Leuwihejo sebuah destinasi wisata yang sedang nge-hits di dunia maya karena ke ...